1. Tidak mendominasi
Komunikasi hanya bisa
berjalan lancar ketika berjalan dua arah. Komunikasi dua arah membuat
kita lebih mengerti keinginan pasangan. "Sayangnya, tanpa disadari para
perempuan seringkali mendominasi komunikasi antarpasangan, dan
menyebabkan komunikasi hanya berjalan satu arah saja," tukasnya.
Mendominasi
pembicaraan akan membuat perempuan terkesan intimidatif terhadap
pasangan, sehingga pria lebih memilih untuk mengalah untuk menghindari
konflik. Meski sifat ini biasanya dilakukan tanpa sadar, cobalah untuk
introspeksi dan mengenali sifat-sifat negatif diri sendiri yang bisa
mengganggu kelancaran dalam berkomunikasi.
2. Jangan saklek
Ketika berkomunikasi, hindari bersikap saklek (sakelijk) pada pasangan. Saklek memiliki
arti tidak bisa ditawar-tawar lagi atau harus dilakukan. Namun dalam
komunikasi antarpasangan, pengertian dan kelapangan dada untuk mengerti
kondisi pasangan sangatlah dibutuhkan. Sebaliknya, "Sikap saklek seolah
membuat pasangan selalu dituntut untuk melakukan keinginan yang
memuaskan Anda," jelasnya.
Komunikasi yang baik seharusnya bisa
menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan dan keinginan
pribadi. Komunikasi yang saklek akan membuat pasangan merasa dipaksa
melakukan segala sesuatu yang mungkin tidak disukainya, dan akhirnya
membuatnya tak nyaman saat berkomunikasi dengan Anda.
3. Jangan impulsif
Komunikasi
yang dilakukan dengan impulsif atau tanpa dipikirkan terlebih dulu
pasti bisa membuat pasangan menjadi salah paham atas pembicaraan Anda.
Komunikasi yang baik seharusnya terencana dengan baik, dan arah
pembicaraannya dipikirkan lebih dulu. Perencanaan akan membuat
komunikasi berjalan terarah, dan menghindari salah paham dan konflik
antarpasangan.
4. Perhatikan waktu
Sebelum
melakukan komunikasi sebaiknya perhatikan juga waktu, kondisi, dan momen
yang dihadapi. Pemilihan waktu yang tepat akan membuat arah komunikasi
dan suasana hati menjadi lebih menyenangkan. "Jangan sesekali memulai
komunikasi tentang masalah yang serius, misalnya utang, di saat pasangan
sangat lelah. Ini pasti akan menimbulkan konflik besar dan masalah
semakin bertambah," sarannya. Pandai-pandailah untuk bisa menempatkan
diri dan melihat kondisi untuk memulai sebuah komunikasi.
5. Pemilihan kata
Pikir
kembali kata-kata yang digunakan ketika memulai sebuah komunikasi.
Sekalipun dia adalah orang yang paling dekat dengan Anda, hati-hatilah
saat memilih kata-kata. Pemilihan kata yang salah selain bisa
menimbulkan arti yang berbeda juga bisa menyakiti hatinya. "Pilih
kata-kata yang baik, namun tak bertele-tele, agar maksud dan tujuan
komunikasi tersampaikan dengan tepat," pungkasnya.